Banda Aceh – UNDP dan Fujitsu menawarkan akan membantu Kota Banda Aceh untuk menjadi kota tangguh bencana (resilient city). Untuk mewujudkan hal tersebut, sebuah tim dari UNDP dan perusahaan swasta asal Jepang Fujitsu telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak Pemerintah Kota Banda Aceh guna mencari suatu format bantuan yang dapat diberikan sehingga bantuan tersebut nantinya dapat tepat sasaran.
Terbaru, kegiatan yang telah dilakukan adalah workshop yang mengangkat tema “The Design Thinking for Tsunami Resilient Banda Aceh”. Kegiatan ini merupakan kegiatan workshop dua hari yang didalamnya memuat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang ide-ide yang dapat dilakukan untuk menjadikan Kota Banda Aceh sebagai Kota Tangguh Bencana. Output dari kegiatan ini adalah didapatnya prototipe-prototipe yang nantinya akan diseleksi kembali oleh tim UNDP dan Fujitsu untuk diaplikasikan di lapangan.
Kegiatan workshop dilakukan selama dua hari pada tanggal 29 – 30 Oktober 2018 dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari tokoh masyarakat, LSM lokal maupun nasional, universitas, unsur pemerintah baik kota maupun provinsi, seperti BPBD dan BPBA, hingga unsur aparat kepolisian. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Hermes Palace dan Aula Mawardi Nurdin Balaikota Banda Aceh. Direncanakan, kegiatan serupa akan kembali diadakan dalam beberapa waktu kedepan hingga dihasilkan output yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di Kota Banda Aceh dalam mendukung kota ini menjadi kota tangguh (resilient city).