Musrena 2025: Lebih dari Sekadar Usulan, Semangat Bersama Menuju Perencanaan Kota yang Lebih Baik

Di jantung Kota Banda Aceh, harapan dan aspirasi perempuan, anak, dan kelompok disabilitas menemukan suaranya. Bappeda Kota Banda Aceh menyelenggarakan Musyawarah Rencana Aksi Perempuan dan Anak (Musrena) 2025, sebuah langkah berani dan eksklusif menuju kesetaraan yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, 21-23 Januari 2025. Ruang aula Kantor Bappeda pun disulap menjadi tempat di mana semangat itu bermula.

Kabid Litbang dan Program, Mahdani, SE, M.Si., membuka musyawarah ini dengan semangat kolaborasi. Lebih dari 150 peserta dari berbagai kalangan hadir memenuhi sudut ruangan, mulai dari kelompok balee inong, forum anak, PKK kecamatan, operator gampong, hingga kelompok penyandang disabilitas. Kehadiran mereka adalah bukti komitmen bersama untuk menciptakan perubahan positif.

Dalam sambutannya, Mahdani menegaskan bahwa Musrena adalah manifestasi nyata dari keberpihakan Pemerintah Kota Banda Aceh terhadap kesetaraan gender dan kelompok rentan. “Kami berusaha menampung setiap aspirasi yang ada,” ujarnya, “Namun, dengan keterbatasan anggaran, kami harus memprioritaskan usulan-usulan yang paling berdampak positif untuk semua sektor.”

Mahdani menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah komunikasi langsung bagi perempuan, anak, dan penyandang disabilitas di gampong. Melalui Musrena, mereka dapat memberikan masukan dan partisipasi dalam rencana pembangunan tahunan kota Banda Aceh. Ini adalah langkah awal dalam proses perencanaan kota yang inklusif dan berkelanjutan.

Event tahunan ini juga menghadirkan Abdullah Abdul Muthalib sebagai fasilitator utama. Dalam paparannya, Abdullah menegaskan bahwa Musrena bukan sekadar “mengusulkan” ide-ide, tetapi merupakan semangat bersama untuk meningkatkan perencanaan kota di tengah keterbatasan anggaran. “Musrena adalah momentum bagi kita semua untuk berpikir kreatif dan solutif dalam menghadapi defisit anggaran yang dialami kota kita,” ujarnya.

Abdullah menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif dari seluruh peserta. Setiap suara, aspirasi, dan masukan yang disampaikan akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam merumuskan rencana pembangunan tahunan Kota Banda Aceh. “Kita harus memastikan bahwa setiap usulan yang muncul benar-benar memberikan dampak positif bagi semua sektor masyarakat,” katanya.

Dengan semangat kolaborasi dan keberanian untuk mendengar, Musrena Kota Banda Aceh 2025 bukan sekadar musyawarah, tetapi gerakan menuju masa depan yang lebih baik bagi semua.

Sumber: https://www.instagram.com/bappedabna/p/DFIhmJCSgO0/?img_index=1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *