Kegiatan Sewage System Development Project (SSDP) Kota Banda Aceh

Kota Banda Aceh adalah salah satu dari 3 (tiga) kota di Indonesia yang mendapatkan program kerja sama SSDP dari Pemerintah Pusat pada Tahun 2017 melalui Kementrian PUPR. Program Sewage System Development Project (SSDP) sendiri adalah program perencanaan terkait air limbah di Kota Banda Aceh. Produk Program SSDP kembali meninjau Master Plan Air Limbah Kota Banda Aceh yang telah ada sejak Tahun 2012.

Projek SSDP ini memiliki fokus pada:

  1. Rehabilitasi dan konstruksi instalasi air limbah offsite and on-site systems,
  2. Pengenalan sistem yang efektif pelayanan terkait air limbah, dan
  3. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat

Jadwal Program SSDP dari tahun 2017 hingga tahun 2020 meliputi:

  1. Tahun 2017 : Studi Teknis dan Aspek Terkait
  2. Tahun 2018: Rencana Detail Engineering Design (DED)
  3. Tahun 2019: Pengajuan Dokumen AMDAL
  4. Tahun 2020: Pembangunan Fisik

Adapun rekapitulasi Kegiatan SSDP selama tahun 2017 dan 2018, yaitu:

1. Rapat Koordinasi Kunjungan Misi Konsultasi ABD untuk SSDP, 6 Februari 2017 di Banda Aceh

Pertemuan ini memiliki agenda untuk memastikan Project Preparatory Technical Assistance (PPTA) SSDP di Kota Banda Aceh secara teknis dapat berjalan lancar melalui diskusi dan pembahasan. Adapun hal-hal yang dibahas antara lain ruang lingkup, jadwal, aspek teknis dan keuangan, serta pendekatan tata kelola yang akan dikembangkan selama implementasi PPTA SSDP.

2. Kick of Meeting Penyiapan Penyusunan Pre-Feasibility Study SSDP, Tanggal 22 Mei 2017 di Banda Aceh

Pertemuan ini diisi dengan pengenalan Program SSDP yang memberikan bantuan teknis penyususana  proyek dalam investasi isu sanitasi, tugas Utama Proyek SSDP berupa pengumpulan dan peninjauan data, startegi pengembangan pengolahan air limbah, analissi prioritas dan pilihan dan studi kelayakan jangka pendek.

3. Rapat Koordinasi Laporan Pendahuluan SSDP, 19 Juni 2017 di Jakarta

Pada penyampaian Laporan Pendahuluan SSDP, berupa penyajian kerangka acuan dan ruang lingkup studi, metodologi dan aktivitas proyek selama tahap awal. Selanjutnya juga dipaparkan data-data sekunder dari SKPK antara lain data demografi, aspek sosial dan ekonomi serta tinjauan studi/proyek sanitasi di Banda Aceh.

4. Rapat Koordinasi Pengisian Kuistioner SSDP, 18 Juli 2017 di Banda Aceh

Dana yang diinvenstasikan pada proyek ini adalah sejumlah $400. Pertemuan ini diagendakan berupa pengisian kuisioner terkait Strategi Pengolahan Air Limbah, visi dan tujuan pembangunan, tantangan yang berpotensi dihadapi (waste water management, capacity building, institutional reform, tenical assistance)

5. Workshop Laporan Interim SSDP, 19 September 2017 di Banda Aceh

Pada Laporan Interim SSDP disajikan hasil survey lapangan terkait lokasi IPALD untuk pelayanan Zona 1, Zona 2, Zona 3 dan Zona 4 beserta beberapa opsinya. Survey juga termasuk mengecek masalah teknis, ketersediaan lahan dan dampak lingkungan/perubahan iklim.

6. Kunjungan Lapangan, 20 September 2017 di Banda Aceh

Kegiatan ini dimakudkan untuk meninjau 11 lokasi yang berpotensi untuk pembangunan IPALD termasuk 4 lokasi yang disebut dalam Master Plan (2012) dan 7 lokasi sebagai alternatifnya. Lokasi tersebut sesuai perutukkan pada Zona 1,2,3 dan 4. Daerah yang disurvey antara lain: Gampong Deah Glumpang, Gampong Pie, Gampong Ulee Lheu, Gp. Lambung, Gp. Pande, Gp. Jawa, Gp. Alue Naga, Gp. Ceurih, Gp. Rukoh.

7. Rapat Koordinasi Perbaikan Laporan Antara SSDP, 18 Oktober di Banda Aceh

Pertemuan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Kota Banda Aceh, Ir. Bahagia, dipl.Eng. Saat itu keberjalanan projek IPAL di Gp. Jawa (Zona 2) sudah mulai agak terhambat karena ditemukannya situs sejarah (makam kuno).  Juga dipresentasikan hasil survey lokasi dan alternatif lokasi pembangunan IPALD. Untuk Zona I disepakati Gp. Lambung yang merupakan lokasi yang representatif, sedangkan pada Zona 3 adalah Gp. Tibang. Sedangkan Zona 4 di renanakan di Kawasan Gp. Rukoh, yaitu lahan di area kampus. Namun ketersediaan lahan tidak mencukupi untuk kebutuhan IPALD, sehingga Zona 4 dapat terfasilitasi dengan IPALD sistem kawasan.

Survey sosial juga akan dilakukan untuk mengetahui informasi awal terhadap potensi gejolak sosial/ekonomi/budaya. Terkait pelayanan zona yang melewati sungai, diperlukan koordinasi lebih lanjut dengan Balai Sungai BWS I).

8. Rapat Koordinasi Pembahasan Aspek Teknis SSDP, 28 November 2017 di Banda Aceh

Pada pertemuan ini dibahas Laporan Teknis Projek SSDP, opsi-opsi teknologi IPALD (conventional Activated Sludge, Oxidation Ditch, Intermittenly Decaned Extended Aeration Lagoon, Moving Bed Biofolm Reactor, Wastewater Stabilization Ponds, dan Upflow Anaerobic Sludge Blanket+Trickling Filter).

9. Rapat Koordinasi Laporan Final SSDP Komponen 1, 15 Januari 2018 di Banda Aceh

Tim Konsultan Komponen 1 yang diketuai Mr Rene Van Doorm menyampaikan hasil laporan final berupa penjelasan komponen teknis SSDP. Antara lain pembagian layanan IPAL di 4 (empat) zona di Gp. Lambung, Gp. Jawa, Gp. Tibang dan Gp. Rukoh. Beberapa alternatif teknologi IPAL dan layout lokasi juga dibahas. Tim Konsultan sejak Februari 2017 secara intensif melakukan pengumpulan data primer melalui survey lapangan serta pengumpulan data sekunder dari berbagai dokumen perencanaan dan peta di Kota Banda Aceh. Penyampaian Laporan pendahuluan dan laporan antara tinjauan teknis juga telah disampaikan melalui rapat koordinasi dengan SKPK di Banda Aceh.

Tim Komponen 2 dari pihak Konsultan juga turut berperan dalam rangka penyiapan kapasitas kelembagaan. Potensi resiko sosial kultural dan mitigasinya juga menjadi perhatian Tim Konsultan sehingga sejak awal sudah dipetakan hal apa saja yang diperkirakan muncul saat kegiatan konstruksi IPAL dimulai.

Pemerintah Kota Banda Aceh melalu Sekretaris Kota Banda Aceh menyatakan komitmen Kota Banda Aceh terhadap Kegiatan SSDP. Selain untuk mewujudkan universal akses 100-0-100 Tahun 2019, Pemko Banda Aceh juga telah menyatakan kesiapan dan minat untuk mendukung kegiatan SSDP melalui kesanggupan penyediaan lahan untuk pembangunan IPALD pertanggal 19 Desember 2017. Jika tahapan kegiatan berlangsung lancar, diperkirakan tahun 2020 akan dimulai pekerjaan konstruksi IPAL.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *