Kota Banda Aceh merupakan satu-satunya kota yang berstatus Open Defecation Free (ODF) di Provinsi Aceh. Namun Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan sanitasi dari ODF menjadi sanitasi yang aman melalui Gerakan Kota Banda Aceh Menuju Sanitasi Aman. Open Defecation Free (ODF) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan masyarakat yang sudah terbebas dari kebiasaan BAB sembarangan menjadi BAB di toilet.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut Pemerintah Kota Banda Aceh juga didukung oleh UNICEF dalam meningkatkan pencapaian akses sanitasi yang aman. Dukungan dilakukan antara lain melalui pengembangan kapasitas untuk meningkatkan akses sanitasi yang dikelola secara aman (Safely Managed Sanitation/SMS), Pelibatan multi-stakeholder untuk perubahan perilaku berkelanjutan pada sanitasi yang dikelola dengan aman, dan memobilisasi sumber pendanaan alternatif untuk pembangunan sanitasi.
Atas dasar itu pula, sebuah tim terpadu yang terdiri dari unsur Kemendagri, Kemenkes, Kementerian PPA, UNICEF, dan Pemerintah Provinsi Aceh melakukan kunjungan ke Kota Banda Aceh dalam rangka Pertemuan dan Pemantauan Terpadu (Join Monitoring Visit) Program kerjasama Pemerintah RI-UNICEF, dimana salah satu programnya adalah Sanitasi Aman (Safely Managed Sanitation/SMS).
Terkait dengan program SMS, tim monitoring melakukan dialog dengan Pokja PKP yang diketuai oleh Asisten II Pemerintah Kota Banda Aceh, Jalaluddin, ST., MT., yang memberikan pemaparan terkait dengan progress program dukungan UNICEF terkait sanitasi di Kota Banda Aceh. Selain Pokja PKP, turut pula menjadi narasumber dalam kegiatan ini Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Dinas PU Kota Banda Aceh, dan Dinas LHK Kota Banda Aceh.
Pertemuan ini dilaksanakan di aula Kantor Bappeda Kota Banda Aceh pada Rabu, 26 Oktober 2022. Pertemuan dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berakhir menjelang dhuhur pada pukul 12.20 WIB. Selesai dari kantor Bappeda Banda Aceh, tim kembali melanjutkan perjalanan dan kegiatan menuju kantor Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
